Puasa Dan Pendidikan Agama Islam Dalam Membangun Manusia Penaka “Tuhan”: Tinjauan Kritis Terhadap Sisi Epistemologik Dan Aksiologik (Pembelajaran) Pendidikan Agama Islam

Umiarso Umiarso*  -  Universitas Muhammadiyah Malang, Indonesia
Makhful Makhful  -  Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Indonesia

(*) Corresponding Author

The focus of the study lies in the relation of fasting with the epistemological and axiologicalside of Islamic religious education. This research used a qualitative approach which focuses on literature study (library research). The result found that fasting is a medium for developing human beings with humanity and divinity potential. This became the foundation of the humanist learning paradigm that made the subject and object of Islamic religious education into human learners; as well as using their learning outcomes for the welfare of mankind and the environment (khalifah) as a form of their devotion to God (abdullah). This human model tends to orient their life to transcendental values (divinity) without ignoring the profane (humanitarian) values; or otherwise take a profane oriented action on values that are transcendentalistic. This is what the humans “duplicate” God.


Abstrak:

Fokus kajian ini terletak pada relasi puasa dengan sisi epistemologik dan aksiologik pendidikan agama Islam. Riset ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi pustaka (library research). Hasil penelitian menunjukkan bahwa puasa merupakan medium untuk membangun manusia yang memiliki potensi kemanusiaan dan ketuhanan. Hal ini menjadi landasan memunculkan paradigma pembelajaran humanis yang meletakkan subjek dan objek pendidikan agama Islam menjadi manusia pembelajar. Serta menggunakan hasil pembelajaran bagi kesejahteraan umat manusia dan lingkungannya (khalifah) sebagai bentuk pengabdian dirinya kepada Tuhan (abdullah). Model manusia ini cenderung mengorientasikan hidupnya pada nilai-nilai transendental (ketuhanan) tanpa melepaskan nilai-nilai profanistik (kemanusiaan); atau sebaliknya melakukan tindakan yang bersifat profanistik diorientasikan (niatkan) pada nilai-nilai yang bersifat transendentalistik. Inilah yang dikatakan sebagai manusia penaka Tuhan.

Keywords: Puasa; Epistemologi; dan Pendidikan Agama Islam; Fasting; Learning, and Islamic Religious Education;

  1. Ahmad, Sulthan, Dimensi Pengalaman Beragama: Sebuah Tela’ah Fenomenologis dan Antropologis, dalam Jurnal Tajdid Vol. 16, No. 1 Juli 2013.
  2. Ali, Yusnaril, 1997, Manusia Citra Ilahi: Penembangan Konsep Insan Kamil Ibnu ‘Arabi Oleh Al-Jilli, Jakarta: Paramadina.
  3. Asy’ari, Musa, 1992, Manusia Pembentuk Kebudayaan dalam al-Qur’an, Yogyakarta: LESFI.
  4. _____ , 2001, Filsafat Islam: Sunnah Nabi dalam Berfikir, Yogyakarta: LESFi.
  5. Audy, Robert, 2011, Epistemology: A Contemporary Introduction to the Theory of Knowledge, London: Routledge.
  6. Azra, Azyumardi, 2002, Pendidikan Islam: Tradisi Dan Modernisasi Menuju Mellenium Baru, Ciputat: Logos Wacana Ilmu,.
  7. Creswell, John W., 2007, Qualitative Inquiry and Research Design: Choosing Among Five Approaches, London: SAGE Publications,
  8. El Helwany, Ali Wasil, 2008, Fasting: a Great Medicine Manfaat Luar Biasa Puasa: Medis, Psikologis dan Spiritual Puasa Wajib ataupun Sunat, Peterj.: Hadiri, dkk.Depok: IIMaN.
  9. Fadjar, A. Malik, 1999, Reorientasi Pendidikan Islam, Jakarta: Yayasan Pendidikan Islam Fajar Dunia.
  10. G. Plekanof, The Development of The Monist View of History, (Moscow: Foreign Language Publishing House, 1956).
  11. Gulen, M. Fethullah, 2006, Key Concepts in The Practice of Sufism: Emerald Hills of the Heart, Peterj.: Ali Unal, New Jersey: The Light, Inc.
  12. Hatta, Mohammad, 1996, Alam Pikiran Yunani, (Jakarta: Tinta Mas.
  13. Heriyanto, Husain, 2003, Paradigma Holistik: Dialog Filsafat, Sains, dan Kehidupan Menurut Shadra dan Whitehead, Jakarta: Teraju.
  14. Ibnu Katsir, Al-Imam Abul Fida Isma’il ad-Dimasyqi, 2000, Tafsir Ibnu Katsir, Peterj.: Bahrun Abu Bakar, Juz. 2, Bandung: Sinar Baru Algensindo.
  15. Kathy S. Stolley, 2005, The Basics of Sociology, London: Greenwood Press.
  16. Kuhn, Thomas, 1970, The Structure of Scientific Revolutions, Chicago: The University of Chicago Press.
  17. Kuntowijoyo, 1991, Paradigma Islam: Intepretasi untuk Aksi, Bandung: Mizan,
  18. Langgulung, Hasan, 1998, Pendidikan Islam Menghadapi Abad Ke-21, Jakarta: Pustaka Al-Husna.
  19. Madjid, Nurcholish, 2000, Dialog Ramadhan Bersama Cak Nur: Merenungi Makna dan Hikmah Ibadah Puasa, Nuzulul Qur’an, Lailatur Qadr, Zakat, dan Idul Fitri, Jakarta: Paramadina.
  20. _____ , 2000, Dialog Ramadhan Bersama Cak Nur: Merenungi Makna dan Hikmah Ibadah Puasa, Nuzulul Qur’an, Lailatur Qadr, Zakat, dan Idul Fitri, Jakarta: Paramadina.
  21. Masdar Hilmy, 2008, Islam Profetik: Substansiasi Nilai-Nilai Agama dalam Ruang Publik, Yogyakarta: Kanisius.
  22. Nicholson, Reynold A., 1991, Studies in Islamic Mysticisme, London: Cambridge, University Press.
  23. P.A. Van der Weij, 1991, Filsuf-Filsuf Besar Tentang Manusia, Peterj.: K. Bertens, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
  24. Pujiono, Abd. Hamid, 2003, Manusia Menyatu dengan Tuhan, Surabaya: Target Press,
  25. Rachman, Budhy Munawar, (Edit.), 1995, Kontekstualisasi Doktrin Islam dalam Sejarah, Jakarta: Paramadina,.
  26. Raharjo, M. Dawam (Edit.), 1987, Insan Kamil Konsepsi Menurut Islam, Jakarta: Graffiti Press.
  27. Rahman, Fazlur, 1980, Islamic Studies and The Future of Islam, (California: Malibu,).
  28. _____ , 1980, Major Themes Of The Qur’an. (Chicago: Minneapolis Bibliotheca Islamica.
  29. _____, 1984, Islam, Peterj: Ahsin Muhammad, (Bandung: Pustaka.
  30. _____, Islam and Modernity. Chicago: The University of Chicago, 1980).
  31. Ritzer, George (Edit.), 2005, Encyclopedia of Social Theory, Jilid II, London: SAGE Publications.
  32. Rukmana, Aan dkk., 2012, Mengenal Islam Jalan Tengah: Buku Daras Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan Tinggi, Jakarta: Dian Rakyat.
  33. Schuon, Frithof, 1981, Understanding Islam, Peterj.: D.M. Matheson, London: Unwin Paperbacks.
  34. Sumanta, 2007, al-Insan al-Kamil dalam Perspektif Tasawuf: Studi Komparasi antara Tasawuf al-Ghazali dan al-Jilli, (Disertasi), Jakarta: Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
  35. Tafsir, Ahmad, 2001, Filsafat Umum: Akal dan Hati Sejak Thales Sampai Capra, (Bandung: Remaja Rosdakarya,.
  36. Tobroni, 2015, Pendidikan Islam: dari Dimensi Paradima Teologis, Filosofis, dan Spiritualitas hingga Dimensi Praksis Normatif, Jakarta: Mitra Wacana Media.

Open Access Copyright (c) 2018 Nadwa : Jurnal Pendidikan Islam
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 INDEXED BY

Journal Terindex di CrossrefJournal Terindex di LeidenJournal Terindex di MorarefJournal Terindex di Google ScholarJournal Terindex di GarudaJournal Terindex di Base

View My Stats
apps